Identifikasi dan Evaluasi Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Berdasarkan Kondisi Sifat Tanah di Wilayah Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

Linda Utami, Satria Jaya Priatna, Dadang Hikmah Purnama

Abstract


Kota Palembang merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam pembangu-nan dan menjadi pusat aktivitas manusia sehingga menyebabkan adanya ketidakseimbangan antara demand dan supply lahan dan adanya perluasan kota ke daerah pinggirannya sehingga mengurangi ruang terbuka hi-jau (RTH). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang, bahwa setiap Kota dan Kabupaten yang ada di Indonesia memiliki RTH minimal 30% dari luas kota. RTH memiliki banyak fungsi, salah satunya sebagai pengendali pencemaran dan kerusakan tanah. Pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi dan evaluasi kondisi eksisting sifat tanah (fisik dan kimia) pada kawasan rencana pengembangan RTH yang akan difungsikan sebagai taman kota dan taman pemakaman umum (TPU) di Kota Palembang dan keterkai-tannya dengan tanaman (vegetasi) yang sesuai untuk lokasi tersebut. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei sampai dengan Agustus 2017, dengan menggunakan metode survey deskriptif, dan metode pengambilan sampel dilakukan secara sample survey method detail. Kondisi sifat tanah kawasan rencana pengembangan RTH taman kota lapangan hatta secara fisika dan kimia yaitu nilai rata-rata kedalaman efektif ±100 cm terge-nang, tekstur tanah lempung berliat, permeabilitas tanah 2,09 cm/jam (sedang), pH tanah 6,17 (mendekati ne-tral), N-total 0,18% (rendah), C/N tanah 9,03 (rendah), P2O5 tanah 7,42 ppm (rendah), K2O 106,81 ppm (san-gat tinggi), dan c-organik 1,77% (rendah). Jenis vegetasi yang sesuai berupa rumput jepang (Zoysia japonica), rumput gajah mini (Pennisetum purpureum schamach), pohon palm raja (Roystonea regia), bunga sepatu (Hi-biscus rosa sinensi L.), pohon angsana (Pterocarpus indicus Wild.), dan pohon akasia (Acacia auriculiformis). Sedangkan untuk kondisi sifat tanah kawasan rencana pengembangan RTH taman pemakaman umum (TPU) Borang Sako secara fisika dan kimia yaitu nilai rata-rata kedalaman efektif ±50cm tergenang, tekstur tanah lempung, permeabilitas tanah 1,53 cm/jam (agak lambat), pH tanah 3,46 (sangat masam), N-total 0,19% (ren-dah), C/N tanah 16,66 (tinggi), P2O5 tanah 6,55 ppm (sangat rendah), K2O 60,80 ppm (sangat tinggi), dan c-organik 2,97% (sedang). Jenis vegetasi yang sesuai yaitu Bougenvil (Bougenvilia sp), kamboja putih (Plumeria alba), Tanjung (Mimosups elengi), Dadap (Erythrina varigata), Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima) dan sebagainya.

Full Text:

PDF

References


Budiman, Ariev. 2010. Analisis Manfaat Ruang Terbu-ka Hijau untuk Meningkatkan Kualitas Ekosistem Kota

Bogor dengan Menggunakan Metode GIS. Skripsi. Fa-kultas Pertanian IPB, Bogor.

Eko, T., dan Rahayu, S., 2012. Perubahan penggunaan lahan dan kesesuaiannya terhadap RDTR di wilayah Peri-Urban studi kasus: Kecamatan Mlati. Jurnal Pem-bangunan Wilayah dan Kota, 8(4): 330-340.

Gupta, M., Mazumder, U.K., Gomathi, and Selvan. 2006. Antiinflammatory evaluation of leaves of Plume-ria acuminata, BMC Complem and Alter. Med., 6: 36-42.

Hadi, H., 2015. Palembang EMAS 2018. Sektor Kehu-tanan dan Perkebunan. Palembang, Palembang.

Martuti, N. K. T., 2013. Peranan Tanaman terhadap Pencemaran Udara di Jalan Protokol Kota Semarang. Jurnal Biosantifika Berkala Ilmiah Biologi. 5(1).

Mochamad, Z. A., Rogomulyo, R., Rofiqo, S.N. 2015. Kajian Fungsi Ruang Terbuka Hijau Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Jurnal Vegetalika. Vol.4:15-28.

Muchran, J., Ilham, W., Siddiq M., 2015. Model Peren-canaan Ruang Terbuka Hijau Taman Lingkungan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Jurnal Enviro Scienteae 11 (2015) 19-32.

Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 02, Tahun 2013 tentang Pembangunan Berkelanjutan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01, Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05, Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

Purwanto, Edi, 2007. Ruang Terbuka Hijau di Peruma-han Graha Estetika Semarang. Jurnal Ilmiah Peranca-ngan Kota dan Pemukiman. Enclosure. Vol. 6. No.1.

Setiawan, Agus, 2006. Nilai Konservasi Keanekaraga-man dan Rosot Karbon Pohon pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota: Studi Kasus pada Ruang Terbuka Hi-jau (RTH) Kota Bandar Lampung. Disertasi, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Simpson, J.R., and E.G. McPherson. 1999. Carbon Dioxide Reduction Through Urban Forestry-Guidelines for Professional and Volunteer Tree Planters. Gen. Tech Rep. PSW-GTR-171. Albany, CA: Pacifis South-west Research Station, Forest Service, U.S. Deparmen of Agriculture.

Tukiran, Suyatno, dan Hidayati, N. 2014. Skrining Fito-kimia pada Beberapa Ekstrak dari Tumbuhan Bugen-vil, Bunga Sepatu dan Daun Ungu. Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN: 978-602-0951-00-3.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26, Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Waluyo, Puji, 2009. Distribusi Spasial Suhu Permukaan dan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau Di Kota Sema-rang. Skripsi. Depatemen Konservasi Sumberdaya Hu-tan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan Institut Perta-nian Bogor.




DOI: https://doi.org/10.56064/jps.v19i3.491

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


   

  

 

 

Creative Commons License

Jurnal Penelitian Sains (JPS) Published by UP2M, Faculty of Mathematic and Natural Science Sriwijaya University is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats