Aktivitas Antioksidan dan Sifat Kestabilan Warna Campuran Ekstrak Etil Asetat Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.)

Miksusanti Miksusanti, Elfita Elfita, Hotdelina S Hotdelina S

Abstract


Aktivitas antioksidan dari ekstrak etil asetat kulit buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) serta kombinasinya telah dipelajari dengan metode 1,1 difenil-2- pikrilhidrazil (DPPH). Campuran warna terbaik adalah perbandingan 1:2 (M1 : S2) dan telah dilakukan uji stabilitas ekstrak warnanya terhadap pengaruh pH, stabilitas terhadap oksidator, sinar UV, waktu dan suhu pemanasan, serta suhu selama penyimpanan dengan mengukur absorbansinya pada _max 440 nm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat kulit buah Manggis lebih aktif dibandingkan dengan ekstrak etil asetat kayu Secang dengan IC50 14,1882 ppm. Ekstrak etil asetat kulit buah Manggis ini hampir sebanding dengan standar antioksidan asam askorbat yang memberikan IC50 15,3769 ppm. Kombinasi terbaik campuran ekstrak etil asetat kayu Secang dan kulit buah Manggis yang memberikan aktivitas antioksidan tertinggi dengan persen inhibisi sebesar 96% dan IC50 terendah 17,6791 ppm adalah perbandingan 1:1 (M1:S1). Semua perlakuan uji kestabilan menyebabkan perubahan warna. Warna campuran berubah dari kuning menjadi kuning pucat dan jingga. Persentase perubahan serapan warna campuran berturut-turut adalah: 26% untuk pengaruh oksidator, 34% untuk pengaruh sinar UV pada botol gelap, 35% untuk pengaruh penyimpanan suhu dingin, 97% untuk pengaruh sinar UV pada botol bening, dan 93% penyimpanan pada suhu kamar. Ekstrak etil asetat kulit buah Mangis dan kayu Secang mengandung warna yang berfungsi sebagai antioksidan yang potensial.


Full Text:

PDF

References


Kosasih, dkk. 2004. Peranan Antioksidan Pada Lanjut Usia. Jakarta: Pusat Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia, hal. 48-49, 56-69 press

Boer, Y., 2000, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Kandis (Garcinia parvifolia Miq), Jurnal Matematika dan IPA 1, (1) hal 26-33

Trilaksani, W. 2003. Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran Terhadap Kesehatan, hal1-12. Bogor: Institute Pertanian Bogor

Panovska, T.K., Kulevanova, S., Stefova., 2005, In Vitro Antioxidant Activity of Some Teucrium Spesies (Lamiaceae), Acta Pharm, 55: 207-214

Ernie A.B. 1986. Zat pewarna makanan dan peraturan pemakaiannya. Media Teknologi Pangan (2). Bogor: Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia

Lemmens, R.H., (1992), â€Dye and Tannin Producing Plantsâ€, Plants Resources of East Asia, Pudoc DLO, Wageningen Nederland

Sundari, D., L. Widowati, dan M.W. Winarno.1998. Informasi khasiat, keamanan dan fitokimia tanaman secang (Caesalpinia sappan L.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia 4(3): 1?3

Wrolstad, R. E. 2000. Anthocyanins. Di dalam: G. J. Lauro, and F. J. Francis, Editor. Natural Food Colorants: Science and Technology. New York: Marcel Dekker 15213-68

Miksusanti, dkk./Aktivitas Antioksidan dan . . . JPS Vol.15 No.2(C) April 2012

Chen SX, Wan M, Loh BN., 1996, Active constituents against HIV-1 protease from Garcinia mangostana, Planta Med., hal. 62(4):381-2

Tambunan, R. M., 1998. Telaah Kandungan dan Aktivitas Antimikroba Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) [Thesis Magister Farmasi], Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: ITB. pp 1 dan 40

Selvi, A.T, Joseph, G.S, and Jayaprakasha, G.K. 2003. Inhibitor of Growth and Aflatoxin Prodution in Aspergillus flavus by Garcinia indica Extract and its Antioxidant Activity. Food Microbiology. 20:455-460

Anonim. Online 2005. Tanaman Obat Indonesia. hhtp://www.iptek.go.id

Sari Puspita, A Fitriyah, K Mukhamad, Unus, F Mukhamad, L. Triana, 2005. Ekstraksi dan Stabilitas Antosianin dari Kulit Buah Duwet Syzigum cumini ). Jurnal Teknol dan Industri Pangan Vol XVI No.2 Th 2005

Setyowati, Nus Asih. 2000. Pengaruh Perendaman Konsentrasi Larutan kapur Tohor Terhadap Efektifitas Netralisasi Rasa Pahit Pada Produk Jelly Kulit Buah Manggis. UNNES: Fakultas Teknik

Harbone, JB. 1996. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan (Penerjemah Padmawinata, K dan I. Soediro). Bandung: ITB

Markham, K. R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: Penerbit ITB

Lydia S. Wijaya, Simon B. Widjanarko, Tri Susanto. (2001). Ekstraksi dan Karakterisasi Pigmen dari Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum). Var. Binjai Biosain, Vol. 1 No. 2. Hal. 42-53

Hanum, T. (2000) Ekstraksi dan Stabilitas Zat Pewarna Alam dari Katul Beras Ketan Hitam (Oryza sativa glutinosa). Buletin Teknologi dan Industri Pangan XI (1): 17- 23




DOI: https://doi.org/10.56064/jps.v15i2.97

Refbacks



   

  

 

 

Creative Commons License

Jurnal Penelitian Sains (JPS) Published by UP2M, Faculty of Mathematic and Natural Science Sriwijaya University is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats