Uji Sentrifus dan Sedimentasi Tingkat Prevalensi Parasit Gastrointestinal Feses Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Konservasi Eksitu Taman Nasional Way Kambas

Assyafa Hazia Rahma Laili Suwandi, Nisrina Nayla Putri, Afryansyah Afryansyah

Abstract


Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah satu kekayaan fauna di Indonesia yang sudah digolongkan menjadi satwa langka berdasarkan Undang- Undang No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya per- lu dilindungi dan dilestarikan. Bentuk ancaman yang dapat mengganggu keberhasilan konser- vasi dan pelestarian terhadap gajah salah satunya karena gangguan kesehatan gajah itu sendi- ri. Dengan penelitian mengenai tingkat prevalensi parasit gastrointestinal yang ditemukan pada feses Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dapat menjadi acuan dalam pen- gadaan konservasi gajah selanjutnya. Untuk tercapainya penelitian tersebut, dilakukan per- bandingan menggunakan metode uji sentrifus dan uji sedimentasi terhadap sepuluh sampel feses segar Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dengan tipe konservasi eksitu dan insitu di Taman Nasional Way Kambas yang terletak di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Selanjutnya sampel feses diuji di laboratorium FMIPA Universitas Lampung untuk mengetahui keberadaan parasit gastrointestinal. Data yang diperoleh kemudian dianalisis se- cara deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari sepuluh fases Gajah Sumatera yang diambil terdapat sepuluh sampel positif paramphistomum sp dan tujuh sampel gajah bernama Beri, Ferdi, Arni, Poni, Denis, Robi, dan Gadar positif Triplumria sp. Sementara itu, dari uji sedimentasi yang dilakukan tidak teridentifikasi telur cacing pada sepuluh sampel gajah suma- tera di Taman Nasional Way Kambas.



Full Text:

PDF

References


Berek, H. S., & Matutina, V. (2017). Pemeriksaan Dan Identifikasi Parasit Gastrointestinal

Pada Sapi Bali Di Nusa Tenggara Timur Tahun 2017. UPT Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur, 404.

Amir F., Sayuti. dan Damiati (2017) Isolasi dan Identifikasi Bakteri Entrik pada Fesses Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree Aceh Besar. JIMVET. 01(3): 305-315, 313.

Syarifuddin, H. (2008). Preferensi Hijauan Pakan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus): Studi Kasus di Kawasan Seblat. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan November, 2008, Vol. XI. No. 4., 84.

Murti, S. A. (2018). Daya Tarik Taman Nasional Way Kambas sebagai Destinasi Wisata di Lampung.

, 2.

Sinaga, A. A., Luliana, S., & Fahrurroji, A. (2015). Losio Antioksidan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Britton and Rose). Vol. 2 No. 1, 45-52.

Schutz, J. S., Carroll, J. A., Gasbarre, L. C., Shelton, T. A., Nordstrom, S. T., Hutcheson, J. P., et al. (2012). Effects of gastrointestinal parasites on parasite burden, rectal temperature, and antibody titer responses to vaccination and infectious bovine rhinotracheitis virus challenge. Journal of animal science vol 90, 1948-1949.

Collins, N. J. (2018). Sumatran elephant Elephas maximus sumatranus density and habitat use in relation to forest characteristics in the Leuser Ecosystem, North Sumatra. Thesis Bournemouth University, 63-64.

Amir F., Sayuti. dan Damiati (2017) Isolasi dan Identifikasi Bakteri Entrik pada Fesses Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree Aceh Besar. JIMVET. 01(3): 305-315, 313.

Soulsby, E. (1982). Helminths, Arthropods, and Protozoa of Domesticated Animals. london: Bailliere Tindall.

Oka, I. (2009). Bahan Ajar Parasitologi Veteriner 1 Protozoa. Bali: SCRIBD.

TGT, N. (2012). Zoonotic fasciolosis in Vietnam: molecular identification and geographical distribution. Universitas Gent: Fakultas Kedokteran Hewan.

Subronto. (2007). Ilmu Penyakit Ternak II (revisi). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Cetakan ke-3.

Darmin, S. (2014). Prevalensi paramphistomiasis pada sapi bali di Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone. Skripsi. Program studi kedokteran hewan. Fakultas Kedokteran. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Levine, N. D. (1995). Protozoologi veteriner. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Gopala, A., Hadian, O., Sunarto, Sitompul, A., Williams, A., Leimgruber, P., et al. (2011). Elephas maximus ssp. sumatranus, Sumatran Elephant. The IUCN Red List of Threatened Species, 1-9.




DOI: https://doi.org/10.56064/jps.v25i2.835

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


   

  

 

 

Creative Commons License

Jurnal Penelitian Sains (JPS) Published by UP2M, Faculty of Mathematic and Natural Science Sriwijaya University is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

View My Stats