Pembuatan Sampel Ekstrak Mangrove Rhizophora Apiculata dengan Variasi Suhu Evaporasi Guna Pengayaan Praktikum Bioteknologi Laut
Abstract
Pembuatan ekstrak mangrove Rhizophora Apiculata telah dilakukan. Daun utuh yang sudah tua digunakan sebagai sampel yang akan dibuat ekstrak. Preparasi sampel dilakukan dnegan mengering-anginkan sampel daun segar, menghaluskan dengan blender dilanjutkan dengan pengayakan. Proses maserasi serbuk kering dilakukan dengan menggunakan pelarut metanol dengan perbandingan 1 : 3 selama 3 x 24 jam. Filtrat hasil maserasi disaring dengan kertas saring whatman 41 dan selanjutnya dibuat ekstrak dengan menggunakan rotary evaporator hingga tidak ada lagi tetesan uap pelarut. Suhu evaporasi divariasikan 40 oC dan 65oC. Diperoleh hasil lamanya proses evaporasi dengan menggunakan suhu 40 oC adalah sekitar 10 jam untuk perliter filtrat hasil maserasi dan lamanya waktu evaporasi dengan suhu 65oC adalah 6 jam per liter filtrat maserasi. Semakin tinggi suhu evaporasi yang digunakan maka semakin cepat proses penguapan namun penggunaan suhu yang tinggi pada proses evaporasi perlu memperhatikan karakteristik zat aktif yang terdapat didalam ekstrak apakah zat aktif tersebut tahan terhadap suhu tinggi atau tidak. Persen rendeman ekstrak yang diperoleh adalah 15.21 % untuk suhu evaporasi 40 oC dan 12.40 % untuk suhu evaporasi 65oC.
Pengujian kualitatif fitokimia memberikan hasil berupa ekstrak yang diperoleh dari proses evaporasi dengan suhu 40 oC mengandung steroid, flavonoid, dan fenol sedangkan pada ekstrak yang diperoleh dari proses evaporasi dengan suhu 65 oC mempunyai kandungan alkaloid, steroid, flavonoid, dan fenol. Hal ini menunjukkan bahwa suhu evaporasi mempengaruhi lamanya waktu evaporasi namun untuk kualitas ekstrak memberikan hasil yang tidak berbeda jauh.
Full Text:
PDFReferences
(1) Rangkuti, A.M., Cordova, M.R., Rahmawati, A., Yulma, dan Adimu, H.E. 2017. Ekosistem Pesisir & Laut Indonesia. ISBN 978-602-444-089-3. Bumi Aksara.
(2)Prihanto, A.A., dan Jaziri, A.A. 2019. Bioteknologi Perikanan dan Kelautan. ISBN 978-602-432-908-2. UB Press.
(3)Ridlo, A., Pramesti, R., Koesoemadji, Supriyantini, E., dan Soenardjo, N. 2017. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mangrove Rhizopora Mucronata. Buletin Oseanografi Marina Oktober 2017 Vol. 6 No.2 : 110-116. ISSN : 2089-3507.
(4)Danata, R. H. 2014. Analisis Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun MangroveAvicennia Marina dari Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Pasuruan terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus dan Vibrio Alginolyticus. Jurnal Kelautan 7(1): 12-19. ISSN: 1907-9931.
(5)Oktavianus, S. 2013. Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Mangrove Jenis Avicennia Marina Terhadap Bakteri Vibrio Parahaemolyticus. Universitas Hasanuddin, Makassar.
(6)Harbone, J.B. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Terbitan kedua. Bandung : ITB.
(7)Sirait, S.M., dan Enriyati, R. 2021. Skrining Fitokimia dan Pengaruh Cara Pengeringan Terhadap Kualitas Ekstrak Etanol Daging Buah Pala (Myristica Fragrans Houtt). WARTA AKAB VOLUME 45, NO. 2, DESEMBER 2021, PP: 17-23.
(8) Modul Praktikum Teknologi Pertanian. 2011. Universitas Negeri Jakarta.
(9)Damanik, D.D.P., N. Surbakti dan R. Hasibuan. 2014. Ekstraksi katekin dari daun gambir (Uncaria gambir roxb) dengan metode maserasi. Jurnal Teknik Kimia. 3(2):10-15.
(10)Mondong, F.R., Sangi, M.S., dan Kumaunang, M. 2015. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Patikan Emas (Euprorbia prunifolia Jacq.) dan Bawang Laut (Proiphys amboinensis (L.) Herb. Jurnal MIPA UNSRAT ONLINE 4(1)81-87.
(11)Haryati, E. S, Diba, F., dan Wahdina. 2015. Etnobotani Tumbuhan Berguna oleh Masyarakat Sekitar Kawasan KPH Model Kapuas Hulu. Jurnal Hutan Lestari 3(3): 434—445.
DOI: https://doi.org/10.56064/jps.v25i1.725
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Â
Â
Jurnal Penelitian Sains (JPS) Published by UP2M, Faculty of Mathematic and Natural Science Sriwijaya University is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Â
View My Stats